Sabtu, 30 Agustus 2014

*tik! tok!



Satu alasan kenapa kau ku rekam dalam memori!
Satu cerita teringat di dalam hati!
Karna kau berharga dalam hidupku teman!
Untuk satu pijakan menuju masa depan!
Saat duka bersama, tawa bersama, berpacu dalam prestasi!
Hah! Hal yang biasa!
Satu per satu memori terrekam di dalam api semangat yang tak mudah padam!
Ku yakin kau pasti sama dengan diriku!
PERNAH BERHARAP AGAR WAKTU INI TAK BERLALU!

Sepenggal lirik lagu itulah yang membuatku tau arti dari seorang teman..
Terimakasih sudah menjadi teman yang tulus untukku.. :D
Rasanya, jika aku bisa melakukannya, aku ingin menghentikan waktu saat itu juga ketika aku merasa bahagia bersama teman-teman yang aku sayangi. #alamakk!!
Aku sayang kamu, teman, :D #efek single dadi ngomonge sayang teman, #gubrakk! #jodoh mana jodoh? #ujung-ujunge jodoh maning, -_- #sabaaarr.. #ngomong apa si nyong?! #stop! Setopp galau! #Finally, now it’s our time to make a history!! #Bondan pun datang lagi, wakakakk~ #maaf lebay, ehkk, ^^

Sabtu, 23 Agustus 2014. 21.39 WIB
--Pusatkan pikiran dan tetap melaju--

*apa ini??



Sebatas coretan sederhana, :D
Bagi kalian yang punya perasaan sama seperti yang aku rasakan..

Kadang, dunia memang kejam. Emm, bukan dunia! Lebih tepatnya penghuni dunia yang kejam. Manusia.. sepintas, manusia adalah makhluk yang pandai membaur dengan manusia lain. Tapi, jika dirasakan secara detail, manusia lebih condong bersifat individualisme. Terkadang, sebagian dari mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri tanpa memperhatikan perasaan orang lain. Berbicara dengan orang lain hanya jika mereka perlu. Menyapa pun seperti itu, kebanyakan hanya untuk formalitas semata. Aku tidak menyangkal dengan perkataan “teman datang ketika butuh”. Aku akui, aku juga pernah bahkan mungkin sering berperilaku seperti itu. Tapi aku rasa aku tetap memakai etika, #etika pertemanan #dorr!. Coba kalian renungkan, aku percaya kalian memiliki teman lebih dari seratus kan, banyak, bahkan bisa dikatakan banyak sekali. Tapi coba kalian rasakan, dari sekian banyak teman kalian, berapakah teman kalian yang mau mendengarkan keluh kesah kalian? Berapakah teman kalian yang mau tau baik buruk sifat kalian? Berapakah teman kalian yang bisa membuat hidup kalian nyaman, bahagia, dan tanpa beban? Aku yakin, tidak semua teman kalian mau dan mampu menjadi teman yang seperti itu. Dari sekian banyak temanku, aku hanya mempunyai segelintir “teman”. Selebihnya, aku rasa hanya sebatas teman. Memang, mencari dan menemukan teman yang benar-benar tulus itu sulit. Jadi, bersyukurlah kalian yang sudah menemukan teman yang tidak diragukan lagi ketulusannya. Meskipun hanya segelintir, hargai mereka dan jangan pernah kecewakan mereka. Karena untuk menemukan satu teman yang tulus itu jauh lebih sulit daripada menemukan seribu teman yang hanya sebatas teman. Teman yang selalu ada saat kondisimu nyata dan maya adalah sebuah kebahagiaan tersendiri. Bahagia itu sederhana kok, hahaa. Mudeng kata-katane nyong ora?? Ora yawes, :D #abaikan!

Kamis, 21 Agustus 2014. 12.29 WIB.
--Pusatkan pikiran dan tetap melaju--

Sebatas Coretan



Siapa aku?? Aku adalah orang yang ngga bisa dan ngga pengin, jaim ke siapa pun, karena menurutku, jaim itu menyiksa. Tapi aku tetep masih punya etika dongs, :D. Aku lebih suka bersikap seperti ini, aku yang apa adanya, aku yang mungkin masih terlalu kekanak-kanakan, aku yang berlebihan, aku yang konyol, dan aku yang bingungan. Aku menyadari, itu semua memang benar. Tapi dari itu semua, tentu aku punya tujuan, aku hanya ingin kamu tau baik buruk apa saja yang dimiliki olehku. Menurutku, apa adanya seperti inilah yang membuatku merasa nyaman. Kita tidak mungkin kelak hidup berdampingan dengan, EHMm, jodoh kita masing-masing dengan diiringi kejaiman kan? Makanya, aku mulai belajar dari sekarang bagaimana hidup yang apa adanya, toh, barangkali kita ketemu sama jodoh kita di jalan dalam keadaan yang apa adanya seperti ini, kan jadi jodoh kita ngga kaget lagi, ya ngga? Ya ngga? :D Mungkin menurut pandangan orang lain aku ini begitu berlebihan, tidak dewasa, dan oon. Tapi aku yakin, adakalanya aku bisa bersikap tidak berlebihan, dewasa, dan tidak oon. Entah itu kapan, tapi aku yakin aku bisa melakukan itu semua. Ini namanya keyakinan, kalau sudah yakin pasti terlaksana. Lihat saja, aku pasti bisa menempatkan diri, harus seperti apa aku ini pada saat-saat tertentu. Kalau ini sudah membuatku nyaman, untuk apa aku melakukan hal-hal yang membuat kenyamananku hilang? Untuk apa aku menunjukan sikap yang.. itu samasekali bukan aku, bukankah itu menyiksa? Bukankah itu sama saja membohongi diri sendiri dan juga orang lain? Bukankah itu.. pahit? Hahaa, maaf, aku bukan pembohong yang handal, :D..
Kadang, aku harus berpikir seribu kali untuk menyimpulkan sebuah perkataan yang keluar dari mulut seseorang. Menyimpulkan bahwa itu sebuah keseriusan atau hanya lelucon tanpa arti?? Karna terlalu bingung, biasanya aku cepat-cepat menyimpulkan bahwa itu tidak lebih hanya sebuah lelucon belaka. Akhirnya, aku pun membalas semua itu dengan nada yang “hanya sebuah lelucon” juga. TAPI! Perlu kalian tau, di dalam sebuah lelucon, biasanya terdapat sebuah keseriusan. *semogaa, hahaa*, karena sebenarnya, “nggleweh” itu sebuah keseriusan yang tertunda, #dorrr!! Jadi, ini bukan masalah peka atau tidak peka, peduli atau tidak peduli, hanya butuh waktu saja untuk melakukan itu semua. Karena sampai saat ini pun sifat peka dan peduli ku pada “seseorang” masih aku tutup rapat-rapat, sebenarnya simple saja alasannya, aku masih terlalu takut kecewa. Mungkin aku terlalu menyayangi diriku sendiri.
Satu lagi! Aku adalah orang yang tidak pandai berbasa-basi. Jadi, aku akan lebih memilih “diam” untuk waktu yang cukup lama, meskipun saat itu aku mengalami kejenuhan yang cukup berarti. Mungkin karena hal ini, banyak yang mengatakan bahwa aku ini orang yang tidak peduli, sombong, cuek, jutek, tidak pengertian, tidak peka, hemm, dan semua sifat buruk ada pada diriku. Tapi, aku bukan orang yang seperti itu, aku hanya bingung dan tidak tau harus bagaimana. HUHHH! Kalau saja kalian tau apa yang aku rasakan, sungguh perasaan yang benar-benar menyiksa dan serba salah. Dalam diamku yang cukup lama, sering sekali muncul berbagai pertanyaan-pertanyaan yang mengelilingi hati dan pikiranku. Dan pertanyaan-pertanyaan itupun tidak memiliki jawaban yang pasti. Hanya terbentuk tanda tanya besar di atas kepalaku. Ini adalah kondisi yang paling menyebalkan yang pernah aku alami. Bertanya dan menjawab sendiri benar-benar membuatku lelah. Hahalay.. -_-
Hai kamu! Iya, kamu yang membaca ini. Tolong jangan menertawakan kekonyolanku. Aku menulis ini karena, kadang aku berpikir bahwa mereka hanya ingin didengar dan tak mau mendengar. Aku lelah menumpahkan isi hatiku pada mereka. Lebih baik aku pendam sendiri dan aku tumpahkan semua disini. Entah dibaca atau tidak dibaca, yang jelas aku sudah cukup lega. Jadi, jangan katakan bahwa aku adalah manusia berlebihan dengan sejuta perkaranya. Inilah saya. Jangan protes dengan saya yang seperti ini, karena akupun tidak protes dengan kamu yang seperti itu. Bermutu atau tidak bermutu itu tidak bermasalah di hidupmu bukan?? :D
Ehm, sampai kapanpun pasti hanya akan ada satu saya, satu aku yang seperti ini di dunia ini, percaya atau tidak, inilah kenyataannya, :D, dan aku mencari satu kamu di dunia ini yang bisa hidup bersamaku dengan nyaman ditemani dengan kelebihan dan kekurangan kita masing-masing. Siapakah Kamu?? Entahlah, aku rasa masih samar-samar, -RM--

Minggu, 17 Agustus 2014. 19.56 WIB.
--Pusatkan pikiran dan tetap melaju--

Sabtu, 09 Agustus 2014

*mulai kangen~


Kita Untuk Selamanya, Semoga... Aamiin, :)

Rabu, 06 Agustus 2014

Ehemm, *penuh harap*



Ehemm.. sekarang udah bulan Agustus, dan aku masih seperti bulan-bulan sebelumnya, GALAU. Entah efek anak muda jaman sekarang atau memang udah dari sananya, aku ngga tau. Aku heran, tiap hari pasti tanganku gatel banget kalo ngga ngelihatin foto-foto jaman dulu, jamannya aku masih SMP, SMA, atau bahkan foto kemarin sore bareng temen-temen yang ibaratnya baru aku kenal belum lama ini. Aku merasa udah semakin deket aja sama mereka, temen-temen kampusku. Yaa, meskipun baru beberapa yang deket sama aku. Kadang-kadang aku juga merasa kangen sama mereka, tapi aku ngga tau gimana caranya buat mereka tau kalo aku kangen sama mereka.  Kadang aku juga mikir, apa mereka punya perasaan yang sama kaya yang aku rasain? Aku itu tipe orang yang mudah banget sayang sama temen-temen, tapi, yaa itu tadi, aku ngga tau gimana caranya buat mereka tau kalau aku sayang dan beruntung banget bisa kenal dan berteman baik sama mereka. Kalau aja mereka tau, yang aku galauin tiap hari itu bukan semata-mata karena masalah percintrongan, tapi juga karena mereka, teman-temanku. Apalagi sama temen kampus, dimana lagi kita bisa ketemu kalo ngga di kampus? Kapan lagi kita ketemu kalo ngga pas hari kuliah? Tempat tinggal kita saling berjauhan, pasti bakalan susah banget buat kita ketemu lagi setelah wisuda nanti kan?  Kita bakalan kembali ke tempat kita masing-masing, menjalani dunia kerja kita masing-masing, berkeluarga, dan kita semakin jauh terpisah. Kalau dipikirin sekarang si rasanya emang sedih banget. Libur semester yang hanya dua bulan ini aja, jujur yaaa, rasanya lamaa, dan aku kangen banget sama semua teman-temanku. Aku berdo’a, kapanpun dimanapun kita berada, sejauh apapun jarak kita, semoga kita tetap bisa saling menjaga silaturrahmi, tidak ada gengsi diantara kita, yaa, setidaknya saling menanyakan kabar, atau saling mengingatkan, jangan sampai lost contact.  Tapi, aku ingin jujur, aku juga masih bingung, kenapa jarang banget yang punya inisiatif tanya kabar dulu ke aku? Apa tidak ada yang peduli sama aku? Apa, emmm, mungkin aku yang berlebihan. Apapun itu, yang jelas aku samasekali tidak ingin lost contact dengan kalian semua, Sahabatku. J Terimakasih sudah menjadi bagian dari hidupku, dan sudah mengisi setiap hariku. Kalian juga ikut serta dalam pencapaian mimpi besarku. Semoga hidupku juga bermanfaat untuk kalian semua, yaa. Aamiin, J
Jum’at, 1 Agustus 2014. 20.09 WIB.
Karanggude, Karanglewas, Banyumas.

Baku's Day :D



Setelah berbulan-bulan ngga ketemu, ngga main bareng-bareng, akhirnya kita ketemu dan main bareng lagi, meskipun main kita kali ini belum begitu lengkap. Ya! Kakak kedua ngga ikut main bareng kita, tapi kita berempat udah nemenin dia makan kok, haha. Kami berlima keluarga baku. Kami berempat jomblo, ehk, maaf, single. Dia bersatu punya pasangan, selamat buat kakak kedua kami yang udah punya pasangan. J
Keluarga baku. Haha. Dicetuskan sejak kami kelas X. Aku bangga punya teman kaya kalian, Keluarga Baku. Dimanapun kita berada, kita selalu hidup rukun dan selalu diiringi dengan tawa. Terimakasih udah mau menjadi konyol bersamaku. Ngga pernah nyangka, aku bakal punya sahabat yang unik kaya kalian semua. Ngga pernah nyangka juga, keluarga baku bakal lahir di dunia ini. Aku selalu merasa, kita berbeda, kita tidak seperti segerombol sahabat-sahabat yang lain. Kita jauh berbeda dengan mereka. Dan itu yang membuat aku selalu merasa nyaman di dekat kalian. J Mungkin karena kita seotak dan masalah yang kita hadapi identik sama, haha. Ehemm, aku tunggu main kita selanjutnya..

Rabu, 30 Juli 2014. 16.45 WIB.
Balai Kemambang, Purwokerto, Banyumas.
 

It's Me Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting