Dan
kembali aku berkata “sekeras apapun aku berkata TIDAK, mata dan hati tetap
tidak bisa berbohong”. Memang begitu mudah untuk membuat seorang aku jatuh
cinta. Hanya dengan satu tatapan tak sengaja saja, aku akan begitu banyak
menafsirkan. Pahitnya, jika apa yang ditafsirkan olehku itu nyatanya tidak
benar, itu akan membuat hati benar-benar terpuruk, sedih, dan air matapun
mengalir dengan deras. Itulah aku.
Kadang,
adakalanya aku merasa bahagia ketika memiliki satu kesamaan. Meskipun itu
mungkin tidak dirasakan oleh pemilik kesamaan itu. Itu adalah hal yang biasa
bagi”nya”. Mungkin perasaannya tidak sesensitif perasaan yang dimiliki olehku.
Aku begitu cepat menyimpulkan, terlalu terburu-buru, grasak-grusuk, tidak
hati-hati, sehingga mudah sekali terpuruk. Pahit memang. Selalu seperti ini.
Ini sering dialami olehku, bahkan sampai saat inipun selalu seperti ini.
Sayangnya
lagi, kali ini aku tahu, siapa saja yang menjadi, emmm.. saingan (?) ku. Banyak
memang, dan mereka jauh lebih sempurna daripada aku. Aku hanya bisa berkata
“mungkin ini cobaan lagi untukku”, ya, seperti itu kira-kira. Karena aku tahu
itu semua, aku mencoba untuk tetap biasa saja menghadapi perasaan aneh ini
lagi. Aku hanya takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan lagi. Menjadi temannya
saja sudah cukup baik. Bisa tertawa bersamanya saja sudah lebih dari cukup.
Mungkin bedanya ketika aku menyadari kenyataan yang sebenarnya, senyum bahagia
yang terbentuk dengan alami akan berubah menjadi senyum “bahagia” yang aku rasa
kurang begitu alami. Kenapa tidak seperti dulu saja? Berteman dengannya tanpa
dikelilingi perasaan aneh seperti ini. Ini sungguh menggangguku.
Aku
menoleh ke belakang, hal pahit yang dulu ada, terlihat kembali. Aku hanya bisa
berbisik pada diriku sendiri, “jangan ada hal pahit itu lagi, aku mohon”.
Satu-satunya cara adalah aku harus pandai mengendalikan perasaan, dalam keadaan
apapun. Kagum boleh, tapi jangan sampai kekagumanmu pada makhluk yang bernama
manusia itu membuatmu lupa. Lupa segalanya. Ingat! Ada apa di hatimu, Allah, J.
Aku
tau, Aku adalah Manusia Sejuta Perkara. Begitu kata Bondan Prakoso, haha--